PUNCAK CIREMAI

PUNCAK CIREMAI

Kamis, 19 April 2012

Protein

PROTEIN

1.  DEFINISI PROTEIN
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
Definisi umum
semua sel makhluk hidup dan virus adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen(O), nitrogen (N) dan kadang kala sulfur(S)serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi  semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein dapat bersumber dari tumbuhan maupun hewan, seperti susu, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, ketang dan tumbuhan berbiji. Protein hewani umumnya memiliki semua asam amino esensial sedang protein nabati tidak, oleh sebab itu protein nabati hanya mampu memelihara jaringan tubuh dan protein hewani mampu memelihara jaringan tubuh dan pertumbuhan.

2.     SIFAT-SIFAT PROTEIN
·       Sifat protein tergantung dari jumlah dan susunan asam amino yang menyusun molekul protein.
·       Sifat protein juga ditentukan oleh bagaimana polipeptida terikat satu dengan yang lainnya.


3.     KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan komposisinya:
·         Simple protein.
·         Conjugated protein
Klasifikasi berdasarkan bentuk molekulnya:
·         Globular protein.
·         Fibrous protein.
Klasifikasi berdasarkan kelarutannya:
·         Larut dalam air suling
·         Tidak larut dalam air suling tetapi larut dalam air garam
·         Tidak larut dalam air suling dan alkohol tetapi larut dalam pelarut-pelarut asam maupun basa
·         Tidak larut dalam air
Klasifikasi berdasarkan fungsinya:
·         Struktural protein.
·         Kontraktil protein
·         Enzim
·         Hormon
·         Antibodi
4.     FISIOLOGI BIOLOGI
1.     Fungsi umum:
a.       Enzyme = ribbonuklease
b.      Cadangan = ovalbumin, Feritin.
c.       Pengangkut = ceruplasmin, hemoglobin, isoprotein
d.      Karboksil = mypsin, actin.
e.       Pertahanan = antibodi, complement, fibrinogen.
f.       Toxin = toxin difteria, racun ular.
g.      Hormone = insulin, growth hormon.

2.  Fungsi protein:
·      Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain
·      Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
·      Pemeliharaan (dewasa)
·      Membentuk sel darah
·      Membentuk sel hormon, enzym, antibody, dll
·      Memberikan tenaga.

3.  Fungsi protein dalam tubuh:
Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :
a.    Bahan enzim untuk mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin
b.    Protein cadangan disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan misalnya da;am lapisan aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).
c.    Protein transport , mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya hemoglobin untuk mengikat O2.
d.   . Protein kontraktil , untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk kontraksi otot.
e.    Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibody yang mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.
f.     Toksin , merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
g.    Hormone merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh, misalnya hormone insulin, pada hewan hormone auksin dan gibberellins pada tumbuhan.
h.    Protein structural, merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan tubuh organism hidup misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut dan bulu.

4.  Sumber protein
Berdasarkan sumbernya, protein ada dua macam yatu :
a.    Protein hewani , yaitu protein yang berasal dari hewan contohnya daging, ikan, telur.
b.    Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan contohnya kacang-kacangnya.

5.  Metabolisme protein

Metabolisme (bahasa Yunani: metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.

·         Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
·         katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan energi
·         anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
·         Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
·         Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
·         Protein disusun atas unsure karbon (C ), hydrogen (H), oksigen dan kadang-kadang ada unsure phosphor (P) dan sulfur (S).
·         Para ahli berpendapat, makanan berprotein dapat meningkatkan kewaspadaan mental dan energi. Protein mengandung tyrosine, sebuah asam amino yang meningkatkan senyawa kimia otak yaitu dopamine dan norepinephrine. Senyawa tersebut meningkatkan kepuasan juga. Memakan protein nabati atau hewani –sebutir telur atau sereal berprotein tinggi untuk sarapan, 10 butir kacang almond menjelang siang, secangkir yogurt rendah gula di siang hari– maka stamina Anda akan stabil.
6.    Pembentuk protein:
·         Protein dibentuk dari asam amino yaitu :
a. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh yang berjumlah 8 yaitu isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, tronin dan fenilanin.
b. Asam amino non esensial yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh yaitu alanin, asparagin, glisin, glutamine dan prolin.

5.     PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PROTEIN
·     Kekurangan
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup, terdapat tingkatan yang bervariasi dari nutrisi yang tidak memadai, seperti kurang kalori protein (kkp), yang merupakan penyebab kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang. pertumbuhan yang cepat, adanya infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi, terutama pada bayi dan anak-anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang kalori protein disebabkan oleh konsumsi kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn protein dan mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral). Terdapat tiga jenis kkp, yaitu:
Kkp Kering : Jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi. Kkp kering disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh. Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan. Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh.
Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa berakibat fatal.
Kkp Basah : Jika seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan. Kkp basah disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa afrika berarti 'anak pertama-anak kedua'. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian asi ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan asi, sehingga tidak tumbuh dan berkembang. Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan: tertahannya cairan (edema), penyakit kulit dan perubahan warna rambut. Anak yang menderita kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar daripada anak yang menderita marasmus.
Kkp Menengah : jika seseorang berada dalam kondisi diantara kkp kering dan kkp basah. Kkp menengah disebut marasmik-kwashiorkor.
Anak-anak yang menderita kkp ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus.
Tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai kalori:
1.      cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai
  1. protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru
  2. cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.

Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan. Pada kwashiorkor, tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru. akibatnya kadar protein dalam darah menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai sebagai edema.

kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada hati yang membesar (pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati). Kekurangan protein akan menganggu: pertumbuhan badan, sistem kekebalan, kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan, produksi enzim dan hormon.
Pada marasmus dan kwashiorkor sering terjadi diare. perkembangan tingkah laku pada anak yang menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi keterbelakangan mental. Biasanya anak yang menderita marasmus tampak lebih sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.
• Kelebihan
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkanobesitas.
Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai.
Malah kalo kadar protein terlalu tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini kan bisa jadi penyebab osteoporosis.
Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar