PUNCAK CIREMAI

PUNCAK CIREMAI

Minggu, 25 Desember 2011

jaringan pengikat


Tugas Mata Kuliah Histologi
JARINGAN PENGIKAT





Disusun Oleh :
Ø  DARYUNI
Ø  DEWI APRIYANTINI
Ø  SUNIRAH

Kelas : Biologi III C








BAB II
JARINGAN PENGIKAT
Jaringan yang berada diantara berbagai jaringan lain dan alat.
A.    Pengertian
Jaringan pengikat sering disebut juga jaringan penyokong atau penyambung. Jaringan pengikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm.
B.     Letak jaringan pengikat
Letak sel-sel jaringan ikat tidak berhimpitan rapat, tetapi berpancar-pancar, dan jika berhubungan, hanya pada ujung-ujung protoplasmanya.
C.     Fungsi jaringan pengikat
1.      Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain
2.      Menyalut berbagai saluran dan rongga
3.      Menyalurkan atau mengangkut bahan dari suatu jaringan atau alat
Komposisi jaringan pengikat dan penunjang ada 3, yaitu
1.      Bahan dasar dan kandung (matriks)
2.      Sel
3.      Serat
PEMBAGIAN
            Jaringan pengikat dibagi atas :
1.      Jaringan pengikat Longgar
2.      Jaringan pengikat Rapat
JARINGAN PENGIKAT BENAR
            Sehari-hari disebut jaringan pengikat saja. Memiliki 3 komponen : bahan dasar dan kandung, sel ; serat.
1)      Bahan dasar dan kandung (matriks)
Bahan dasar ekstraseluler yang bening dan homogeny. Di dalamnya terendam sel dan serat. Terdiri dari glikosaminoglikans atau heksosamin. Dalam kadar rendah ada pula terdapat cairan tubuh yang merembes dari dalam pembuluh kapiler darah.

2)      Sel
Bentuk dan fungsi jaringan pengikat beraneka. Semua tumbuh dari sel mesenkhim, yakni sel jaringan pengikat embrional yang memiliki banyak tonjolan seperti bintang.
Sel jaringan pengikat terdiri dari : fibroblast, makrofaga, sel plasma, sel mast, lekosit, mesenkhim, dan melanosit.
a.       Fibroblast
Merupakan sel yang paling utama dalam jaringan pengikat.
Guna : menghasilkan serat dan bahan kandung ekstraseluler.
Sel ini sangat motil. Ada 2 jenis : yang muda, disebut fibroblast biasa; dan yang matang atau dewasa, disebut fibrosit. Dalam keadaan khusud fibrosit dapat kembali bersifat muda, menjadi fibroblast. Seperti kalau terjadi luka atau kerusakan jaringan. Beda kedua macam fibroblast itu adalah
Hal beda
Fibroblast
Fibrosit
Ukuran
Besar
Kecil
Bentuk
Bintang
Gelendong
Sitoplasma
Basofil
Asidofil
Inti
Besar, bundar telur
Kecil panjang
tonjolan
banyak
sedikit
           
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/5/5b/Uterine_leiomyoma_%282%29.jpg



            Ciri ultrastrukturbfibroblast pada umumnya :
Ø  Banyak REK
Ø  Alat golgi besar
Ø  Banyak eukromatin
Ø  Nucleolus jelas dan besar
Guna : membikin serat kolagen serta elastic, dan bahan dasar serta kandung jaringan pengikat (matriks).

b.      Makrofaga
Biasa diringkas dengan makrofag, dari kata macro = besar, dan phagus = makan; artinya sel yang berkemampuan besar memakan (mem-phagocytosis) sesuatu bahan yang tak perlu, tak normal, atau yang asing (nonself). Disebut juga histiosit.
Ada 2 macam magrofag, keduanya dapat saling ubah kedudukan, dari bertulang menjadi menetap atau dari menetap jadi bertulang, yaitu
a)      Yang bertulang
Memiliki tonjolan (pseudopodia) untuk bergerak amoeboid dan intinya bundar. Yang bertulang lebih aktif mem-phagocytosis daripada yang menetap. Sel ini berasal dari transformasi monosit dalam sumsum tulang. (monosit adalah sejenis lekosit). Dibawah mikroskop elekrton tampak plasmalemma tak rata, tapi berlipat-lipat, bercekuk-cekuk dan menonjol-nonjol. Dalam sitoplasma banyak lisosom yang berwarna gelap. Ini berasal dari butiran zat warna yang dipakai untuk mikroteknik, diphagocytosisnya semua, dan menumpuk dalam lisosom.

b)      Yang menetap
Sel bentuk gelendong, atau bintang, berinti bundar telur, kromatin memadat (lebih banyak heterokromatin). Pada jaringan pengikat longgar sulit dibedakan dari fibroblast.
 Guna:
Ø  Pertahanan atau penangkalan (imunitas); dengan mephagocytosis kuman, racun atau benda asing
Ø  Mendaurkan kembali bahan protoplasma dan organel yang rusak dan mati (mungkin oleh kuman, racun, obat, butiran logam berat dan sebagainya) menjadi molekul organis sederhana, yang kemudian dipakai lagi untuk memproduksi bahan protoplasma atau organel baru.
Beberapa makrofag dapat bergabung jadi sel raksasa berinti banyak di daerah yang banyak tugas untuk phagocytosis.
                                                                                   
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0e/Macrophage.png     
           
c.       Sel plasma (plasmasit)
Pada jaringan biasa dan sehat jarang ditemukan. Banyak pada jaringan yang kena radang, alat limfoid, dan bagian tubuh yang selalu jadi sasaran pemasukan kumman, seperti selaput mukosa saluran pencernaan. Sel ini besar, bundar telur, kaya akan REK, inti bundar, heterokromatin berselang-seling dengan eukromatin membentuk gambaran seperti jari-jari roda.
Guna :
Sintesa antibody (Ab), yang akan disalurkan ke peredaran darah.
Sel plasma berasal dari transformasi limfosit (sel B), setelah sel ini disensitiasi sehingga bisa respon imun, dengan masuknya antigen (Ag) ke dalam tubuh.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuDsXr-YOGPWCE9N06K4SEqqU_d7GCCmM5mal6Q4wVYBDe1Sirb9JLDbbQ6_j4TcvnsEyTzVj0o9NmSaz4HY4Idje3AcbGuvs3bROHoDaMezf9Igi0bdvFyHukBMemu85KRUaJ6lMU4GM/s320/pln2.jpg

d.      Sel mast (sel tiang)
Dari bahasa jerman: masten, artinya menggemuk atau menyubur. Sel yang besar, bentuk bundar telur. Dalam sitoplasma  banyak granula yang basofilik, berselaput unit membrane. Inti bundar, terletak di tengah. Granula berisi heparin dan histamine. Sel ini dirangsang untuk mengeluarkan kedua macam zat ini oleh kehadiran IgE (antibody) yang dirpoduksi sel plasma.
Kehadiran zat produksi sel mast ini mendorong terjadinya reaksi alergi. Alergi terjadi oleh respons hipersensivitas terhadap masuknya sejenis antigen ke dalam tubuh. Dapat pula terjadi respons hipersensitivitas yang lebih parah dan gawat, yang disebut anaphylactic shock. Yang belakangan seringnya timbul setelah seseorang beberapakali dapat suntikan suatu antitoksin terhadap suatu jenis penyakit (missal tetanus).
Heparin antikuagulasi darah, sedangkan histamine menyebabkan kontraksi otot polos (terutama pada bronchioli), serta mengembangkan dan meningkatkan permeabilitas pembuluh kapiler darah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQSCC4INpMNGTM6F3zONqd-IuaUIGPc5tyWMBlr9cO1srL83qj_2JcPI73CRGXk07VoNHeczlGlz98CAUpfr0jlndyNDZ09g0VeuWzmlsN8W0n7TQaen8-oIuXidXahyphenhyphen1Hah2pvSBh7gY/s320/image726.jpg

e.       Lekosit
Berasal dari darah atau limfa, yang ke luar dari pembuluhnya, kalau ada radang di suatu tempat. Proses keluarnya lekosit dari pembuluh kapiler ini berlangsung rutin, tapi meningkat kalau ada radang. Jenis-jenis lekosit itu ialah : eosinofil, basofil dan limfosit (dua yang pertama adalah tergolong granulosit).

f.       Sel mesenkhim
Sel yang bersifat muda. Disebut juga sel jaringan embrional, karena membina jaringan pengikat dan penunjang embrio. Berasal dari mesoderm, berupa sel-sel yang tersebar diantara berbagai lapisan, bumbung, dan alat primitive embrio. Sebagian ada juga berasal dari dari migrasi sel ectoderm. Dimasa awal diferesiansi sel ini membina apa yang disebut “ghost skeleton” (rangka semu). Sel inilah yang berdeferensiasi jadi berbagai macam derivate mesoderm : mioblast (sel induk otot), hemisitoblast ( sel induk darah) khondroblast (sel induk tulang rawan), osteoblast (sel induk tulang), lipoblast (sel induk lemak), fibroblast, makrofag, sel mast, melanoblast (sel induk melanosit), dan sel endotel (sel selapis permukaan dalam pembuluh darah) serta mesotel (sel selapis rongga tubuh). Sel ini pula yang yang membentuk atau berperan penting dalam pembentukan beraneka alat dalam, seperti limfa, kelenjar (nodus) limpa, permbuluh darah, pembuluh limfa, jantung, hati, ginjal, anak ginjal (adrenal), dan gonad. Karena itu mesenkhim adalah plurippotent, mampu berdiferensiasi jadi banyak macam sel.
Waktu dewasa sel ini terdapat dalam lapisan jaringan pengikat berbagai alat dalam dan saluran, dan paling sering ditemukan dalam dinding pembuluh kapiler. Letaknya bersebar jarang tak teratur, dengan kandung yang berupa lender kental (jelly). Sel itu bentuk bintang, karena banyak bertonjolan panjang dan mengecil ke ujung. Selnya sangat inert, berpotensi besar untuk berdiferensiasi menjadi sel lain oleh adanya stimulus; terutama jadi makrofag. Waktu demikian ia berberak amoeboid, bermitosis cepat, lalu berdiferensiasi jadi sel yang unipotent (dari yang pluripotent). Sitoplasma berisi butiran lemak halus, inti di tepi dan lonjong.
g.      Melanosit
Mengandung dan menghasilkan melanin. Banyak terdapat pada lapisan epidermis kulit serta bulu. Juga pada piamater selaput otak serta pada lapisan sclera dan choroid mata. Bentuk selnya bundar, dengan tonjolan-tonjolan panjang tak teratur, terletak diantara sel-sel epidermis.
Melanin adalah pigmen cokelat, disintesa sel sendiri dari asam amino fenilalanin. Melanin yang diproduksi sel ini disuntikan ke sel-sel epidermis sekitar lewat tonjolan-tonjolannya.

http://www.healthyheating.com/Thermal_Comfort_Working_Copy/Images/Nerve_endings_labeled.gif

Dalam setiap 6,5 cm2, kulit manusia umumnya memiliki 19 juta sel kulit, 650 kelenjar keringat, saluran darah (vena) sepanjang 20 kaki, dan 60.000 sel melanosit (sel kulit penangkal bahaya sinar UV penyebab kanker), 60 kelenjar minyak, serta 19.000 ujung berbagai macam syaraf perasa/peraba.

h.      Serat
Ada 3 macam serat jaringan pengikat, yaitu kolagen, elastic, retikulosa. Ketiganya diproduksi oleh fibroblast.
1)      Serat kolagen
Jenis serat yang terbanyak, lapisan yang banyak mengandung serat ini jadi berwarna putih, karena itu disebut juga namanya serat putih. Serat yang kukuh dan dapat melengkung. Pada banyak tempat mereka membentuk berkas bergelombang.
Bentuk bulat panjang seperti benang, diameter 1-20 um. 1 serat dibina atas banyak fibril (serabut) dengan diameter 0,2-0,5 um dan member gambaran lurik (ada selang-seling beraturan gelap-terang tampak dibawah mikroskop).
Kolagen dibina atas protein, dan merupakan 30% seluruh protein tubuh Mammalia. Jika dierbus berubah jadi gelatin. Perlu cukup vitamin C untuk membikin serat ini.
2)      Serat elastic
Lebih halus daripada serat kolagen, dan tidak lurik. Tidak bersusun rapat membentuk berkas seperti kolagen. Bercabang dan bergabung pada beberapa tempat, membentuk jalinan yang tak beraturan. Jika mereka banyak dalam suatu lapisan jaringan tampak berwarna kuning, karena itu disebut jiga serat kunung.
Serat ini kenyal, dibina atas elastin, sejenis protein. Sangat tahan terhadap asam atau perebusan.
3)      Serat retikulosa
Diameter lebih kecil sedikit daripada serat kolagen. Serat-serat yang bersama-sama tidak membentuk berkas sejajar bergelombang, tapi sendiri-sendiri, bercabang-cabang dan bergabung dengan yang lain, sehingga terbentuk gambaran seperti jala yang tak sama tebalnya.
Seratnya dibina atas retikulin, sejenis protein. Jika direbus tidak berubah jadi gelatin. Terdapat banyak pada membrane basalis jaringan epitel dan alat reticulo-endotel (limpa, nodus limpa, sumsum tulang), hati, ginjal dan kelenjar buntu.

JARINGAN PENGIKAT LONGGAR
            Jaringan pengikat longgar disebut juga jaringan areolar . komponen utama ialah bahan dasar. Mengisi ruang antara serat-serat dan otot, menunjang jaringan epitel, dan membentuk lapisan luar pembuluh darah dan pembuluh limfa. Mengandung banyak fibroblast dan makrofaga; sedang serat kolagen dan elastic tersusun longgar dan jarang.
            Jaringan pengikat longgar terdapat pada dermis, subcutis (bawah kulit), lapisan serosa selaput peritoneum (rongga perut) dan pleura (rongga dada), lamina propria (jaringan pengikat di bawah lapisan epitel yang membina lapisan mukosa), mesenteri, omentum, dan dalam kelenjar.

Fungsi jaringan pengikat longgar adalah sebagai berikut :
a). Memberi bentuk organ-organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum tulang dan hati
b). menyokong, melindungi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya :
·         Menyelubungi serat-serat otot
·         Melekatkan jaringan di bawah kulit
·         Membentuk membrane yang membatasi jantung dan rongga perut
·         Membentuk membrane yang disebut mesentris yang berfungsi menempatkan organ pada posisi yang tepat

https://lh4.googleusercontent.com/-4AlOEq30GEw/TjBKe8c4txI/AAAAAAAABzM/Y6fF_lQyrRc/s640/jaringan%252520ikat%252520longgar%252520100x.jpg
JARINGAN PENGIKAT RAPAT
            Jaringan pengikat rapat banyak mengandung serat kolagen yang bersusun ke berbagai arah. Sel-sel lebih sedikit daripada jaringan pengikat longgar; yang paling banyak ialah fibroblast.
            Terdapat pada dermis, tunica submucosa (lapisan di bawah lapisan mukosa) saluran pencernaan, dan membina kapsul alat-alat seperti limfa, nodus limfa dan ganglion, dan yang menghubungkan berbagai jaringan yang banyak mendapat tekanan dan tarikan.


            Jaringan pengikat rapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
a)      Jaringan pengikat rapat tak teratur
·         Mempunyai pola yang tidak teratur
·         Terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang
b)      Jaringan pengikat rapat teratur
·         Mempunyai pola yang teratur
·         Terdapat pada tendon yang menghubungkan otot dengan tulang; dan ligament yang menghubungkan tulang dengan tulang
Jaringan pengikat rapat yang khusus ialah seperti : tendo, apeneurosis, ligament, fasciae, perikhondrium, periosteum dan epimysium.s
a)      Tendo
Jaringan pengikat rapat yang menghubungkan otot dengan tulang, disebut juga urat otot. Panjang, bentuk silinder, dan putih. Serat kolagen bersusun rapat dan sejajar, diantaranya banyak fibrosit (disebut juga sel tendo). Jika tendo itu gepeng seperti pita, disebut apeneurosis.
https://lh3.googleusercontent.com/-VEh4iI0Bid4/TjBKw_5ntKI/AAAAAAAABzU/UmymZUpE5LE/s640/jaringan%252520ikat%252520padat%252520tendon%252520100x.jpg
b)      Ligament (ligamentum)
Ialah jaringan pengikat rapat yang menghubungkan ruas-ruas tulang sesanmanya di daerah sendi. Susunan serat kolagen lebih rapat daripada tendo. Dikenal pula berbagai macam ligament yang menggantung dan melindungi berbagai alat dalam seperti “broad ligament” yang menggantung rahim; “gastrosplenic ligament”, dan “lieorenal ligament”, keduanya menggantung limpa ke lambung dan ginjal.
https://lh4.googleusercontent.com/-rHvpcFxTxQA/TjBK2xF49MI/AAAAAAAABzY/1HtK4CuyBwg/s640/jaringan%252520ikat%252520padat%252520ligamen%252520400x.jpg
c)      Omentum
Suatu selaput jaringan pengikat longgar yang membentuk tirai lambung ke usus. Selaput ini berperan penting sekali, untuk melindungi suatu daerah saluran pencernaan dari infeksi.
d)      peritoneum
selaput jaringan pengikat longgar  yang melapisi rongga perut sejak dinding tubuh sampai kea lat dalam abdomen (lambung, usus, hati, pancreas, ginjal, dan sebagainya). Pada saluran pencernaan ia berada paling luar tunica adventitia yakni lapisan jaringan pengikat yang terluar saluran pencernaan itu.
Rongga dada serta alat di dalamnya, diselaputi pula oleh selaput jaringan jaringan pengikat longgar yang disebut pleura (menyelaputi khusus jantung).
e)      Mesenteri (mesenterium)
Selaput jaringan pengikat longgar yang menggantung saluran pencernaan ke dinding tubuh di dorsal dan ventral. Sesungguhnya peritoneum juga, tapi dibina atas dua lapis peritoneum, dan di dalam kedua lapisan itu ada lagi jaringan pengikat tipis.
f)        Fasciae
Selaput jaringan pengikat rapat yang membungkus dan menyengat-nyekat bagian alat dalam, seperti otot, bawah kulit, dan ruas-ruas tulang.

Rabu, 23 November 2011

3 manusia

“Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

Jumat, 04 November 2011

rasa kecewa

ku tak tahu siapa dirimu..
saat engkau hadir dalam naluriku..
Rasa..
permintaan..
ungkapan...
... dan ku akui ada pada nya..
maaf bila rasa peduli ini telah hilang..
sebab engkau tidak hadir untuk ku...

Rabu, 02 November 2011

waktu

“Mulailah membagi waktumu untuk orang yang selalu ada di sekelilingmu, karena merekalah orang yang sebenar-benarnya menyayangimu dan mengasihimu sepenuh hati”