Perangkat revolusioner yang dijelaskan 
dalam jurnal Nature ini di masa depan diharapkan bisa memimpin pasukan 
robot ahli bedah yang bisa membersihkan arteri manusia atau membangun 
komponen komputer di dalamnya.
Dikutip dari Daily Mail, salah satu pendukung proyek dari New York Columbia University ini bahkan telah mengembangkan robot laba-laba berukuran 4 nanometer atau sekitar 100.000 kali lebih kecil dari diameter rambut manusia.
Robot laba-laba ini diharapkan dapat 
berjalan sepanjang lintasan DNA. Dengan menggunakan alur yang sesuai 
dengan urutan, robot dapat dibuat untuk berjalan, berbelok ke kiri atau 
kanan sesuai alur untaian DNA.
Tubuh robot ini terdiri dari protein yang biasa disebut streptavidin.
 Melekat padanya kaki tiga ‘enzimatik DNA’ untai tunggal yang mengikat 
dan kaki keempatnya adalah untaian yang membawa laba-laba ke titik awal.
“Setelah robot dilepaskan dari pemicu, 
maka ia akan mengikat kemudian memotong untaian DNA,” ujar Milan 
Stojanovic selaku ketua tim proyek. Setelah untaian dipotong, kaki robot
 mulai meraih jalur dan mencocokan DNA. Dengan ini, robot dipandu ke 
jalur yang ditetapkan oleh peneliti.
Untuk melihat robot ini bergerak, para peneliti menggunakan mikroskop kekuatan atom. Robot ini bisa mencatat tanda-tanda penyakit pada permukaan sel, menentukan sel itu adalah kanker, menghancurkan sel kanker bahkan robot itu bisa memberikan senyawa untuk membunuhnya.
Rupanya ‘DNA berjalan’ ini sudah 
dikembangkan sejak dulu, namun mereka tak pernah mencapai prestasi 
seperti saat ini. “Robot itu bisa berjalan hingga 100 nanometer atau 
sekitar 50 langkah,” ungkap Profesor Yan asal Arizona State University.
“Ini pertama kalinya sistem mesin nano 
digunakan untuk melakukan operasi. Sebuah kemajuan penting dalam evolusi
 teknologi DNA,” kata Lloyd Smith dari University of Wisconsin, Madison.
Hampir 6 miliar poundsterling diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan produk nano di seluruh dunia.
Sumber : detikinet.com | lintasberita.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar