Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Neuron edisi
 9 September 2010. Penemuan gen ini dapat membantu para ilmuan 
mengembangkan perawatan baru untuk penyakit seperti Lou Gehrig dan 
cidera tulang belakang.
Sang
 pengatur utama ini adalah anggota dari keluarga gen Hox, yang paling 
terkenal karena mengatur pola keseluruhan perkembangan tubuh. Dengan 
menyelaraskan seperangkat ekspresi gen di janin muda, gen Hox 
memungkinkan pembentukan struktur keseluruhan tubuh hewan dan juga 
orientasi bagian tubuhnya. Para ilmuan pertama menemukan gen ini di 
lalat buah namun kemudian mereka juga menemukan aktivitas Hox pada 
mamalia. Manusia memiliki 39 gen tersebut dan 21 diantaranya telah 
ditemukan sebagai pengatur syaraf motorik di tulang belakang.
“Kita
 tahu kalau ada 21 gen Hox yang menentukan bagaimana hubungan di buat 
antara syaraf motorik di tulang belakang dan otot tangan dan kaki,” kata Jeremy
 S. Dasen, PhD, seorang profesor di jurusan fisiologi dan ilmu syaraf di
 Pusat Medis Langone NYU dan Lembaga Medis Howard Hughes. “Namun apa 
yang mengejutkan kami dalam penelitian ini adalah ditemukannya satu gen 
Hox yang bertindak sebagai pengatur global syaraf motorik dan 
koneksinya. Langkah selanjutnya adalah melihat bagaimana Hoxc9 di syaraf
 motorik mempengaruhi perilaku motorik seperti berjalan dan bernapas.”

Evolusi Gen Hox
Pada
 mamalia, ada ratusan syaraf motorik yang diperlukan untuk mengendalikan
 beragam sel otot untuk mengkoordinasi gerakan. Fungsinya tergantung 
pada tiap syaraf ini pada janin saat mencari jalan dari tulang belakang 
ke kelompok otot yang diperlengkapi untuk dikendalikan. Dr. Dasen dan 
teman-temannya telah berusaha mempelajarinya untuk menemukan cetak biru 
untuk keanekaragaman syaraf motorik ini.
Untuk
 studi ini, para ilmuan mempelajari tikus dengan sebuah mutasi di gen 
Hoxc9. Mereka menganalisa penanda molekul yang membedakan antara syaraf 
motorik di tangan/kaki dan thorak dan menemukan mutasi di Hoxc9 mengubah
 syaraf motorik thorak menjadi syaraf motorik tangan/kaki. Dalam 
sederetan percobaan biokimia mereka lebih jauh menunjukkan kalau Hoxc9 
menyelaraskan ekspresi gen di syaraf motorik dengan menekan gen Hox yang
 ditujukan pada koordinasi tangan/kaki.
“Apa
 yang kami coba pahami adalah bagaimana sistem syaraf mampu 
mengendalikan gerakan seperti bernapas dan berjalan dan melihat 
bagaimana program genetik dapat mengendalikannya rangkaian ini lebih 
jauh dengan menjelajahi pradigma ini sebagai cara melihat rangkaian 
vital tubuh,” tambah Dr. Dasen.

Tulang belakang janin tikus
Peneliti
 lain dalam studi ini adalah Heekyung Jung, Julie Lacombe, dan Jonathan 
Grinstein dari Pusat Medis Langone NYU. Penelitian dilakukan dengan 
bekerja sama dengan para peneliti dari Pusat Medis Universitas Columbia,
 Insitut Teknologi Massachusetts dan Pusat Kanker Sloan Kettering 
Memorial. Studi ini didukung dana dari Lembaga Kesehatan Nasional di 
Bethesda, Maryland.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar