Khitan
urologi, khitan, kitan, sirkumsisi, dorsumsisi, fimosis,
parafimosis, meatal, meatal stenosis, phostitits, balanophostitis, kulub,
smegma, urolog, disunat, sunatjin, sunat hantu, phostitis, sunat jin, gomco,
klem, laser, jaringan, parut, elektro kauter, elektrokauter.
Khitan yang dalam bahasa medis disebut sirkumsisi adalah tindakan
memotong kulub (preputium penis secara melingkar. Tujuan dari tindakan ini adalah alasan adat,
keagamaan dan kesehatan. Alasan lesehatan tindakan ini antara lain:
Agar penis bersih. Pada
pria yang tidak disirkumsisi akan terkumpul smegma yaitu kotoran diantara kulub
dengan kepala penis. Kotoran ini sangat baik untuk tumbuhnya bakteri yang dapat
mengakibatkan infeksi. Infeksi pada kulub (preputium penis) disebut phostitis.
Infeksi ini jika berlanjut akan menyebar hingga ke kepala penis disebut
balanophostitis. Infeksi yang berlanjut dapat mengakibatkan lubang kencing yang
disebut meatal stenosis. Kasus kanker penis sangat tinggi pada pria yang tidak
dikhitan .
Pada pasien fimosis dan
parafimosis. Fimosis adalah keadaan
dimana kulub tidak dapat ditarik hingga kepangkal leher penis. Tidak semua
grade fimosis perlu dikhitan, perlu dikhitan jika kencing tidak
lancar/tersumbat karenanya. Selain itu, pasiem fimosis perlu dikhitan jika
terjadi infeksi daluran kencing. Tindakan khitan dilaksanakan setelah infeksi
ditangani/disembuhkan. Parafimosis adalah keadaan dimana kulub tidak dapat
ditarik untuk menutup kepala penis. Keadaan ini berbahaya, jika terjadi lama
maka kepala penis terjerat dan membusuk karena aliran darah tidak lancar.
Khitan tidak boleh dilakukan pada pasien hipospadia. Hipospadia
adalah keadaan dimana lubang kencing tidak diujung penis. Dalam bahasa awam
“sudah khitan sejak lahir” atau dikhitan hantu/jin. Mengapa pada keadaan
ini tidak boleh dikhitan? Karena kulit
kulub yang dibuang saat khitan akan digunakan untuk membuat saluran kencing
agar berada diujung penis.
Keadaan gangguan pembekuan darah perlu diperhatikan sebelum khitan.
Jika keadaan ini terjadi maka sebaiknya khitan dilakukan oleh urolog.
Khitan telah dilakukan sejak zaman prasejarah. Meskipun demikian,
lhitan yang dilakukan oleh tenaga non medis sering bukan sirkumsisi, tetapi
hanya dorsumsisi. Perbedaan mendasar antara dorsumsisi dan sirkumsisi adalah:
dorsumsisi hanya memotong sebagian kulub sisi dorsal sedang bagian preputium
tidak dipotong. (bagian yang menghubungkan antata kulub dan kepala penis tidak
dipotong, sebingga akan tampak menggelambir setelah dorsumsisi). Tindakan ini
dahulu dilakukan karena pada daerah preputium terdapat banyak pembuluh darah
dan dapat terjadi pendarahan. Dengan kemajuam pengetahuan, control pendarahan
dapat dilakukan, sehingga sebaiknya dilakukan sirkumsisi.
Tindakan sirkumsisi diawali dengan pembiusan. Pembiusan dapat
dengan bius umum ataupun bius local. Tehnik bius umum sangat membantu terutama
pada anak kecil yang tidak kooperatif. Bius local dapat dilakukan dengan blok,
infiltrasi ataupun semprot.
Ada berbagai cara memotong kulub (preputium penis). Tehnik
tradisional sering menggunakan benda tajam yang tidak steril, contohnya bilah
bambu, ataupun pisau tidak steril. Tehnik ini sering dilakukan dukun. Dengan
menggunakan alat yang tidak steril maka kemungkinan untuk terjadi infeksi di
luka sayatan sangat besar. Infeksi dapat merambat/meluas.
Pada sekitar tahun 1900 awal diperkenalkanlah Gonco klem. Tehnik
ini pada dasarnya adalah menghambat aliran darah ke ujung kulub. Dengan
terhambatnya aliran darah maka pendarahan saat khitan sangat sedikit.
Pada awalnya Gomco klem terbuat dari logam sehingga relatif berat
dan tidak nyaman. Seiring dengan perkembangan jaman Gomco klem mulai diproduksi
dari bahan plastik. Klem plastik ini sangat banyak diproduksi dari China.
Dengan terbuat dari plastik, klem ini ringan dan sangat murah. Bentuk sangat
bervariasi, yang intinya adalah menghambat aliran darah ke ujung kulub.
Perkembangan tehnik juga terjadi. Dahulu, kulub tidak dipotong dan hanya diklem
saja. Dengan di klem saja maka kulub akan tidak mendapat darah dan lambat laun
akan mati, tetapi jaringan yang mati akan banyak. Perkembangan berikutnya,
Gomco klem dipasang, dan saat itu juga dipotong ujung kulubnya. Dengan cara ini
perdarahan akan minimal. Keuntungan tehnik ini adalah pendarahan yang sangat
minimal. Kelemahan tehnik ini adalah terjadinya jaringan mati yang merupakan
tempat berkembang biaknya kuman, penyembuhan akan relatif tidak baik.
Penyembuhan tidak baik karena luka tidak dipotong tajam, sehinga jaringan parut
akan luas. Jaringan parut luas yang lambat laun akan mencekam ujung penis. Ada
kemungkinan kepala penis akan mengecil di masa datang.
Tehnik dengan elektrocauter. Dengan elektrokauter pendarahan akan
minimal, tetapi luka yang dibentuk adalah luka bakar listrik. Jaringan parut
yang terjadi akan banyak. Banyak oknum yang mengkhitan dengan cara ini
mengiklankan kepada pasien sebagai khitan laser. Untuk membedakah apakah benar
khitan laser ataupun elektrokauter.
Khitan dengan laser memang sangat ideal, tetapi tehnik ini memiliki
kendala utama yaitu mahal. Alat untuk laser sekitar 1 milyar dan handpiece
sekitar 9 juta. Satu handpiece dapat digunakan untuk 6 pasien dengan
resterilisasi. Sehingga alat ini hanya akan dimiliki oleh rumah sakit besar.
Perkiraan tarif khitan ini minimal 12 jutaan. Jika tarif jauh dibawah nilai
tersebut kita dapat mencurigai apakah benar laser, ataukah mungkin rumah sakit
masih memberikan subsidi? Khitan laser sangat berguna untuk pasien hemofilia dan
gangguan pembekuan darah lainnya.
Tehnik yang menjadi standar saat ini menggunakan pisau bedah dan
gunting bedah yang sangat tajam. Dengan alat tersebut tepi luka halus/rata dan
kerusakan jaringan hanya pada jaringan yang terkena pisau. Dengan kerusakan
jaringan dan pembuluh darah kecil maka jaringan parut sangat sedikit dan
penyembuhan akan cepat. Pendarahan akan terjadi. Kontrol perdarahan dilakukan
dengan mengikat pembuluh darah dengan benang operasi khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar